
Tanda Tubuh Butuh Istirahat dari Olahraga, Jangan Dipaksa
Tanda Tubuh Butuh Istirahat – Berolahraga memang baik untuk kesehatan namun ada kalanya tubuh membutuhkan istirahat. Istirahat di sini bukan berarti berhenti beraktivitas, tetapi memberi waktu bagi tubuh untuk pulih dan memperbaiki diri setelah latihan intensif.
Merujuk dari Business insider, seseorang harus mengetahui kapan tubuh harus berhenti istirahat untuk menghindari efek samping yang lebih jauh. Selain itu, kebanyakan orang bisa mendapatkan manfaat dari olahraga yang tidak terlalu berlebihan.
“Melakukan upaya maksimal secara berlebihan dapat membuat tubuh Anda terasa lesu dan membuat otot Anda berisiko mengalami cedera parah,” kata pelatih pribadi bersertifikat yang berbasis di New York City, &essica Mazzucco kepada Insider.
Adapun berikut ini enam tanda seseorang harus beristirahat sejenak dari olahraga, melansir dari Livestrong.
Baca juga artikel terkait lainnya di darockeliteperformance.com
Tanda tubuh perlu istirahat dari berolahraga
1. Merasakan sakit yang parah
Salah satu tanda seseorang harus berhenti dari olahraga sejenak yakni saat merasakan Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS), yaitu nyeri ringan yang di alami beberapa hari setelah latihan berat.
DOMS merupakan nyeri yang kerap timbul usai berolahraga dan itu wajar. Pada umumnya, rasa sakit itu di sebabkan oleh peradangan dan kerusakan jaringan, sehingga tubuh perlu waktu untuk memperbaikinya.
Namun, jika rasa sakit yang luar biasa di rasakan terus menerus maka itu pertanda tubuh perlu istirahat sejenak.
“Selain itu, berolahraga saat kita merasa sangat pegal dapat mempersulit mempertahankan bentuk olahraga yang baik,” kata Mazzucco.
2. Suasana hati sedang tidak enak
Meskipun olahraga di rasa baik untuk menaikan suasana hati, namun terus-menerus melakukannya tanpa jeda justru bisa memberikan dampak buruk.
Studi American Council on Latihan (ACE) menemukan, berolahraga setiap hari dapat meningkatkan kadar hormon stres dalam tubuh termasuk kortisol dan epinefrin.
Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan menyebabkan perubahan suasana hati dan mudah tersinggung.
“Jika pikiran tidak fokus, kita tidak akan bisa memberikan perhatian penuh pada latihan yang di lakukan, sehingga menjadikan kita kurang fokus dan kurang produktif, kemungkinan cedera menjadi lebih besar,” lanjut Mazzucco.
3. Tidak bisa tidur nyenyak
Masalah kualitas tidur berhubungan dengan tingkat stres seseorang. Menurut Mazzuco, kurang tidur bisa mengganggu pemulihan olahraga sehingga bisa meningkatkan resiko peradangan tubuh.
“Ini menyebabkan tidur dan olahraga menjadi lebih buruk”, kata Mazzucco.
4. Tidak semangat olahraga
Hampir setiap orang mengalami rasa malas ketika ingin berolahraga dan ini wajar terjadi. Menjadi tidak wajar ketika motivasi dan kesenangan berolahraga menurun dalam waktu yang lama tanpa sebab.
“Mungkin hal ini perlu di anggap sebagai tanda bahwa kita memerlukan hari istirahat,” ujar Mazzucco.
Ia pun meminta orang dengan kondisi seperti ini untuk mengambil jeda seperti jalan-jalan sebentar, meregangkan otot, atau bersantai selama sehari lalu melakukan apa yang terasa menyenangkan bagi tubuh dan pikiran sebelum kembali lagi berolahraga.
5. Latihan di rasa lebih sulit dari biasanya
Jika lari santai yang biasanya terasa ringan tiba-tiba terasa berat seperti maraton, itu bisa menjadi tanda tubuh butuh istirahat.
Ada banyak beberapa penyebabnya seperti kurang tidur, dehidrasi, kurang nutrisi, overtraining, atau mungkin karena stres.
“Hari istirahat dapat membantu kita memulihkan tenaga, mendapatkan energi, dan melakukan latihan berikutnya dengan kemampuan terbaik,” katanya.
6. Detak jantung naik dalam waktu yang panjang
Jika jantung berdebar kencang dalam waktu yang lama setelah berolahraga bisa menjadi tanda perlunya istirahat sejenak.
Jantung yang berdetak cepat dalam waktu panjang sebagai sinyal bahaya dan membuat tubuh melawan.
Inilah mengapa beberapa ahli menyarankan untuk memakai jam tangan yang memiliki fitur heart rate atau pendeteksi detak jantung.
“Jika memiliki pelacak kebugaran, perhatikan detak jantung https://puraclinic.com/ istirahat kita dan berapa lama waktu yang di butuhkan detak jantung kita pulih setelah berolahraga. Jika angkanya mulai meningkat, kurangi intensitas,” ujarnya.